Pages

Selasa, 29 April 2014

KESEHATAN MENTAL (Tugas)

Humanistik

Humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan besar psikologi dalam tahun 1950-an. Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti GordonAllport, Abraham Maslow dan Carl Rogers
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial menghambat.
Gambaran ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada. Aliran Humanistik juga memfokuskan diri pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi maksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.
Asumsi dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain adalah perhatian pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar pelakon tetapi pencari makna kehidupan. Aliran ini menganggap setiap orang memiliki kemampuan untuk lebih baik, memiliki pandangan yang optimistic dan berharap lebih baik.
Individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah – masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2: yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
Aliran ini punya pandangan yang segar tentang manusia. Melihat potensi individu untuk tumbuh dan berkeinginan menjadi yang lebih baik. Aliran ini optimistik dan penuh harapan, percaya pada kapasitas individu untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan dan memenuhi diri seseorang untuk menjadi sesuai yang diinginkannya menurut kemampuannya.

Meninjau kesehatan mental menurut Humanistik

Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalkan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial menghambat.
Gambaran ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada. Aliran Humanistik juga memfokuskan diri pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi maksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.

            Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa Kepribadian sehat yaitu kepribadian yang diharapkan oleh banyak orang. Dengan kepribadian sehat seseorang mampu melakukan segala aktifitas serta kegiatan positive lainnya. Kepribadian sehat menurut teori humanistik adalah dimana seseorang mampu mengembangkan semua potensi yang ada dalam dirinya. Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya.


Contoh kasus :

Mak Yati, pemulung yang berkurban itu kini sukses bertani jagung

Merdeka.com - Anda tentu masih ingat dengan Mak Yati. Dia pemulung di Jakarta yang memilih pulang kampung untuk menghabiskan masa tua dengan berkebun jagung. Dia mendapat hadiah rumah dari kementerian sosial RI karena hidupnya menginspirasi banyak orang. Mak Yati berkurban pada saat Idul Adha 2012 lalu, meski pekerjaannya hanya sebagai pemulung.

"Kami bersyukur, bahwa Mak Yati tidak hanya memutuskan pulang kampung dan mendapatkan program bedah rumah dari Kementerian Sosial (Kemensos), tapi juga sukses dengan kebun jagung," ujar Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (25/8).

Sosok Mak Yati bisa menjadi inspirasi kita semua untuk berani memutuskan, bahwa perubahan dan keinginan yang kuat agar lepas dari kemiskinan itu kunci dari kesuksesan hidup.

Nama Mak Yati menjadi perhatian setelah ikhlas berkurban dua kambing di Hari Raya Idul Adha pada 2012 lalu. Padahal, Mak Yati bukan orang punya, tapi hanya seorang pemulung.

Untuk bisa berkurban, Mak Yati bersama suaminya Maman rela menyisihkan uang selama tiga tahun. Hal ini akhirnya memicu rasa kagum warga dengan apa yang dilakukan oleh pasangan pemulung tersebut.

Kedua hewan kurban itu diberikan kepada panitia kurban di Masjid Al-Ijtihad, Tebet, Jakarta Selatan. Alasan mereka berkurban cukup sederhana, yaitu ingin memberikan daging kurban karena setelah hidup di Jakarta selama 47 tahun selalu mendapat pemberian daging kurban.


Sumber :
Sarwono,S.W.(2002).Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi.Jakarta : Bulan Bintang.
Walgito,B.(2003).Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : Penerbit ANDI.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar