Pages

Minggu, 11 Oktober 2015

#SIP (ARTIKEL ARSITEKTUR KOMPUTER - STRUKTUR KOGNISI MANUSIA)


Dunia Teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi yang dapat menjadi indikasi semakin baiknya komunikasi. Dalam hal ini yaitu teknologi informasi yang digunakan sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Disini saya akan membahas apa arsitektur komputer itu? Apa itu kognisi manusia? Hubungannya apa saja diantara arsitektur komputer  dan kognisi manusia?
Ø  Pengertian Arsitektur
Berdasarkan kamus, kata arsitektur (architecture) berarti seni dan ilmu membangun bangunan.  Eko Budharjo mendefinisikan, arsitektur sebagai seni ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan bangunan dan penciptaan ruang untuk kegunaan manusia. Sedangkan menurut Ariyanto (2011)  arsitektur ialah menyusun fitur-fitur yang ada agar dapat dimanfaatkan oleh programmer.
Ø  Pengertian Komputer
Komputer merupakan alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata komputer berasal dari bahasa Yunani yaitu komputer yang berarti menghitung. Maka dapat diartikan juga komputer sebagai alat elektronika yang memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data informasi yang berupa teks, gambar maupun suara untuk menghasilkan output yang dikehendaki.
Ø  Struktur atau komponen komputer diantaranya sebagai berikut:
1.      Central Processing Unit (CPU) : pengontrol dan pembentuk fungsi-fungsi pengolahan komputer.
2.      Memori utama : sebagai penyimpan data
3.      I/O : memindahlan data ke lingkungan luar atau perangkat lainnya.
4.      System Interconnection : sistem yang menghubungkan CPU, memori utama dan I/0
Bagian Komputer yang ada didalamnya berikut ini :
1.      Perangkat keras (hardware)
Pemroses atau CPU : unit mengolah data
Memori RAM : tempat menyimpan dat sementara
Hard drive : media penyimpanan semi permanen
Perangkat masukan : untuk memasukkan data yang akan diproses oleh UPS seperti mouse, keyboard, dan tablet.
Perangkat keluaran : untuk menampilkan hasil keluaran pemrosesan CPU, seperti monitor, speaker, plotter, dan printer.
2.      Perangkat lunak (software)
Sistem Operasi : program yang menghubungkan pengguna dengan hardwere komputer. Contohnya : Linux, Windows, dan Mac OS
Program komputer : aplikasi tambahan yang dipasang sesuai dengan sistem operasinya
Ø  Fungsi Komputer sebagai berikut :
a.       Pemindahan Data
b.      Penyimpanan Data
c.       Pengolahan Data
d.      Kontrol

Ø  Perubahan Arsitektur Komputer :
1950-1960 : Arsitektur komputer adalah suatu komputer aritmatik
1970-pertengahan 1980 : Arsitektur komputer adalah suatu desain intruksi untuk suatu kompiler
1990 : Arsitektur komputer adalah suatu bentuk desain CPU, sistem memori, sistem I/O, multi prosesor dan network komputer
2010 : Arsitektur komputer adalah suatu sistem yang dapat beradaptasi sendiri, struktur yang dapat mengorganisasikan sendiri, sistem DNA.
Ø  Definisi Arsitektur Komputer
Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan system interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing-masing bagian akan lebih difokuskan terutama mengenai bagaimana CPU akan bekerja  mengenai pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll.
Arsitektur komputer mempelajari atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang progammer dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program, contoh : set intruksi, jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan bermacam-macam jenis data ,aritmatika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O. Beberapa contoh dari arsitektur komputer antara lain : arsitektur Von Neumann, CISC, RISC.
Ø  Bagian pokok Arsitektur Komputer
a.       Instructure Set Architecture : spesifikasi yang menentukan bagaimana progammer bahasa mesin berinteraksi dengan komputer.
b.      Hardware System Architecture : meliputi sub sistem hardware dasar yaitu CPU, memori dan I/O system.
Ø  Kognisi Manusia
Kognisi merupakan suatu proses dimana orang belajar sesuatu dari dunia nyata yaitu bagaimana memperoleh ilmu pengetahuan. Istilah kognisi (dalam bahasa latin mengacu pada cognoscere, “tahu”, “untuk konsep” atau “mengenali”) mempunyai hubungan dengan hal memproses informasi, menerapkan pengetahuan, dan preferensi berubah.
Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagi kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi,  neorosains, serta kecerdasan buatan.
Kognisi manusia adalah unsur yang saling berhubungan antara satu sama lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian-bagian tubuh yang menjadikan suatu sistem yang kompleks.
Menurut Livingstone, kognitif adalah kemampuan berpikir dimana yang menjadi objek berpikirnya terjadi pada diri sendiri. Pandangan kognitif dalam bidang informasi dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia. Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan model pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia.
 Ada 6 Tingkatan Kemampuan Kognisi Manusia menurut Bloom :
       I.            Tingkat pengetahuan (knowledge level), berisi kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, dll.
    II.            Tingkat pemahaman (comprehension level), dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dsb.
 III.            Tingkat aplikasi (application level), di tingkat ini seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dll di dalam kondisi kerja.
 IV.            Tingkat analisis (analythical level), seseorang akan mampu menganalisa informasi yang yang masuk dan menbagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari skenario yang rumit.
    V.            Tingkat sintesa (synthesis level), mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.
 VI.            Tingkat evaluasi (evaluation level), kemampuan untuk memberi penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai evektivitas atau manfaatnya.

Ø  Aspek Kognitif
        i.            Kematangan : semakin bertambahnya usia, maka semakin bijaksana seseorang.
      ii.            Pengalaman : hasil interaksi dengan orang lain.
    iii.            Transmisi sosial : hubungan sosial dan komunikasi yang sesuai dengan lingkungan.
    iv.            Equilibrasi : perpaduan dari pengalaman dan proses transmisi sosial.
Ø  Ada 2 sistem yang mengatur kognitif :
1.      Skema : antar sistem yang terpadu dan tergabung
2.      Adaptasi, terdiri dari :
·         Asimilasi : terjadi pada objek yang meliputi biologis dan kognitif
·         Akomodasi : terjadi pada subjek

Ø  Hubungan Arsitektur Komputer dan Kognisi Manusia
Setelah membahas penjelasan-penjelasan di atas, dapat kita lihat ada hubungan antara arsitektur komputer dengan kognisi manusia. Komputer dan kognisi memiliki persamaan dalam hal memproses informasi. Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang memiliki pengertian sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, maka kognisi manusia lah yang turut berperan penting dalam pembuatannya. Manusia lah yang menciptakan komputer dengan sistem yang menyerupai kognisi manusia dengan maksud mempermudah manusia dalam pekerjaannya. Karena manusia memiliki otak yang melakukan proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan, berbahasa yang disebut sebagai kognisi. Arsitektur komputer dibuat untuk memudahkan manusia dalam menggunakan komputer. Hal ini terkait dengan proses koginif manusia dalam mengingat informasi. Misalnya tombol save menggunakan gambar disket dimana disket merupakan hardisk tempat menyimpan data dan tombol delete menggunakan gambar tempat sampah dimana tempat sampah merupakan tempat pembuangan apa saja yang sudah tidak digunakan lagi.
Ø  Kelebihan dan kekurangan dari arsitektur komputer dan kognisi manusia yaitu :
Kelebihan:
  1. Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
  2. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
  3. Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
  4. Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)
Kekurangan:
  1. Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
  2. Harganya sangat mahal
  3. Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
  4. Membutuhkan daya listrik yang sangat besar
Kelebihan dan kekurangan dari struktur kognisi, yaitu :
Kelebihan :
  1. Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
  2. Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
  3. Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal
Kekurangan :
  1. Membutuhkan waktu yang cukup lama
  2. Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka
Sumber referensi :
Ariyanto, E. 2011. CS2624-Computer Organization & Architecture (COA) : Konsep Organisasi dan arsitektur komputer. http://books.google.co.id.
Juhana. 2011. Arsitektur Dalam Masyarakat: Pengaruh Bentukan Arsitektur Dan Iklim Terhadap Kenyamanan Thermal Rumah Tinggal Suku Bajo Di Wilayah Pesisir Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Semarang: Pradnya Paramita. http://books.google.co.id/



#SIP (PENGERTIAN INFORMASI & SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI)


  • INFORMASI

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang mnggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Menurut Chr. Jimmy. L.Gaol (2008), informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Adapun Hendi Haryadi (2009), mengatakan informasi didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang memiliki arti bagi penerima dan dapat bermanfaat untuk manusia, serta menggambarkan kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Fungsi utama informasi adalah untuk menambah pengetahuan, selain itu informasi berfungsi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian sehingga dapat diambil suatu keputusan yang baik, fungsi lain informasi adalah untuk memberikan standar-standar, dan aturan-aturan keputusan untuk penentu dan penyebaran tanda-tanda kesalahan.

  • SISTEM

Menurut Ida Nuraida (2008), sistem adalah kumpulan komponen dimana masing-masing komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling bergantung serta memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu.
Menurut Hanif Al Fatta (2007), sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan komponen dan setiap komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi, serta memiliki hubungan satu dengan yang lainnya, sehingga mampu mencapai tujuan tertentu.

  • SISTEM INFORMASI

Menurut Irene Joos, dkk (2009), sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sistem input/proses/output.
Menurut Kusrini & Andri kaniyo (2007), sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan.
Menurut Jogiyanto, sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengn laporan-laporan yang diperlukan.

Komponen-komponen sistem informasi:
-Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
-Perangkat lunak (software) atau program, sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat
   keras untuk dapat memproses data.
-Prosedur, sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
-Orang, semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesn, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
-Basis data (database), sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
-Jaringan komputer dan komunikasi data, sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
Fungsi dari sistem informasi adalah untuk membantu individu ataukelompok melaksanakan aktivitas, untuk perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan, serta pengambilan keputusan.
  • PSIKOLOGI

Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental (Prabowo & Riyanti)
Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
Menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

Jadi dapat disimpulkan psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

  • SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Ada juga yang menyebutkan sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Secara umum, bisa disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi – informasi yang berhubungan dengan psikologis. Contoh nyatanya adalah banyaknya tes – tes psikologi yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti Papikostik, hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu komputer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri.

Sumber Referensi :
Basuki, A.M.H. (2008). Psikologi Umum. Depok : Universitas Gunadarma.
Dakir. (1993). Dasar-dasar psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fatta, H.A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. 
Gaol, C.J.L (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo. 




#SIP (ETIKA-ETIKA DALAM MENULIS ARTIKEL ONLINE)

Etika dan kode etik tidak hanya diterapkan dalam menulis di sebuah media, namun etika dan kode etik juga dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekitar maupun di luar lingkungan kita, seperti di sekolah, kantor, lembaga-lembaga dan masih banyak lagi. Kode etik dapat di artikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etika itu sendiri merupakan pola atuaran atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Menulis artikel dan berita di Media Online harus sesuai etika dan kode etik yang ada, dimana penulis menulis sesuai fakta yang ada dan tidak plagiarism. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Etika dan kode etik juga bermanfaat supaya segala sesuatu yang kita lakukan itu tidak menyinggung pihak-pihak lain, yang bisa menyebabkan permusuhan sesama orang lain.



  • Etika adalah cabang ilmu filsafat yang menggeluti ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika merupakan sebuah ilmu, bukan sebuah ajaran. Dari etika dipandang dari segi moral, bisa jadi seseorang dianggap buruk, tapi dari segi tertentu dianggap baik.
  • Artikel adalah salah satu bentuk tulisan nonfiksi (berdasarkan data dan fakta) dan diberi sedikit analisis serta pendapat oleh penulisnya. Biasanya artikel hanya menyangkut satu pokok permasalahan, dengan sudut pandang hanya dari satu disiplin ilmu. 
  • Media online yaitu media internet, seperti website, blog, dan lainnya yang terbit/tayang di dunia maya, dapat dibaca dan dilihat di internet.


Terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan tentang etika dan kode etik dalam penulisan pada sebuah media adalah sebagai berikut:


1.      Menggunakan bahasa yang sopan, baik dan benar

Menggunakan bahasa yang baik dan sopan untuk menulis di bebagai media seperti internet. Janganlah menyingkat sebuah kata dalam pengetikan suatu artikel. Seperti kata “yang” disingkat menjadi “yg”, “kepada” menjadi “kpd dan lain sebagainya. Hal itu hanya membuat pusing seseorang yang membaca artikel kita.

2.      Menggunakan huruf kapital (capslock)
Menggunakan huruf kapital pada penulisan seperlunya. Karena jika kita menuliskan dengan menggunakan huruf kapital secara dominan, kata yang tertulis dapat berarti lain bagi seseorang yang membacanya. Sebaiknya tulislah berita atau artikel dengan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif. Karena pembaca sangat tertarik terhadap suatu artikel atau berita yang ditulis secara komunikatif. Bahasa yang baik dan benar pun memudahkan pembaca mengerti maksud dan inti dari sebuah berita yang disampaikan oleh kita sebagai penulis.

3.      Menggunakan EYD yang sesuai

Menggunakan kalimat yang sopan dengan menggunakan EYD yang dapat mempermudah bacaan terhadap penulisnya. Jarang sebuah tulisan di media online digunakan untuk referensi tulisan bagi seseorang. Jadi jika sebuah artikel yang di tulis tidak memperhatikan EYD dengan baik sebagus apapun isi dari artikel tersebut orang lain tidak akan menjadikannya sebagai referensi.

Sumber Referensi :
Rahardi,W. 2006. Panduan Lengkap Menulis Artikel, Feature dan Esai. Kawan Pustaka: Jakarta
Wibowo,W. 2006. Berani Menulis Artikel. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Wibowo,W. 2009. Menuju Jurnalisme Beretika. Kompas Media Nusamtara: Jakarta