Pages

Kamis, 10 Juli 2014

KESEHATAN MENTAL : CINTA & PERNIKAHAN

PERNIKAHAN


Pernikahan atau adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatanperkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukumagama tertentu pula.
Pengesahan secara hukum suatu pernikahan biasanya terjadi pada saat dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditanda-tangani.Upacara pernikahan sendiri biasanya merupakan acara yang dilangsungkan untuk melakukan upacara berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan kesempatan untuk merayakannya bersama teman dan keluarga. Wanita dan pria yang sedang melangsungkan pernikahan dinamakan pengantin, dan setelah upacaranya selesai kemudian mereka dinamakan suami dan istri dalam ikatan perkawinan.

Dalam rangka memenuhi tugas Kesehatan Mental saya mewawancarai pasangan suami-istri.Pasangan suami-istri ini telah menikah sejak tahun 1991, kira-kira lama usia pernikahan sudah 23 tahun, sebut saja Bapak Kumbang dan Ibu Lebah.
Awal mula mereka bertemu adalah saat hendak menyebrang jalan di sebuah kota Jogja. Saat itu Bapak Kumbang yang berprofesi sebagai polisi dan Ibu Lebah sebagai pegawai swasta. Si IBU Lebah hendak menyebrang jalan< ketika itu jalanan ramai dan si Ibu Lebah tidak berani untuk menyebrang jalan. Si Bapak Kumbang yang hendak menyebrang jalan juga bertemulah dengan si Ibu Lebah. Lalu Bapak Kumbang menyemberangkan si Ibu Lebah. Dari situ mulai timbul benih cinta diantara mereka berdua. Lalu si Bapak Kumbang pulang ke kota asalnya di Jawa Timur dan meminta izin kedua orangtuanya untuk menikah dengan si Ibu Lebah yang berasal dari kota Jogja.
Akhirnya Bapak Kumbang dan Ibu Lebah menikah, karena Bapak Kumbang berprofesi sebagai polisi si Bapak di tugaskan di Jakarta. Kemudian mereka pindah ke Jakarta. Tidak lama si Ibu Lebah mengandung anak pertamanya, tapi Allah berkehendak lain, si Ibu Lebah mengalami keguguran. Tahun berikutnya si Ibu Lebah mengandung lagi anak kedua. Tapi si Ibu Lebah mengalami keguguran lagi karena Ibu Lebah menderita penyakit Hipertensi. Bapak Kumbang tidak putus asa, dan menguatkan si Ibu Lebah dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tahun berikutnya Ibu Lebah mengandung anak ketiganya yang berjenis kelamin perempuan. Anak itu lahir ke dunia dengan sehat. Yang diberi nama Hatchi. Perjuangan keluarga itu belum berakhir sampai disitu, ternyata Hatchi mengalami sakit yang harus mengeluarkan biaya tidak murah. Tumbuh tumor kecil dibagian belakang keapalanya. Ibu Lebah dilanda kesedihan yang begitu hebat. Saat itu Bapak Kumbang tidak bisa hadir untuk berada disamping si Ibu Lebah karena tugas yang sedang dijalaninya. Memaksanya untuk tidak bisa pulang kerumah. Dan berada dalam jarak yang jauh. Alhamdulillah Hatchi bisa selamat dan sembuh.4 tahun berikutnya Ibu Lebah mengandung anak ke empat yang berjenis kelamin laki-laki yang diberi nama Tawon. Dia lahir dengan bobot yang sangat dikatakan tidak pada umumnya bayi. Keluarga tersebut sudah cukup bahagia dengan dikaruniai dua anak sepasang.
Saya penasaran apa saja tips agar dapat menjalani keluarga yang harmonis sakinah mawahdah dan warohmah. Berikut tips yang mereka berikan kepada saya :
1.    Rasa keperceyaan sesama pasangan.
2.    Tetap menjalin komunikasi yang baik walaupun berada pada jarak yang jauh sekalipun
3.    Saling terbuka
4.    Mendiskusikan bersama saat ada masalah ataupun tidak ada masalah
5.    Meluangkan waktu untuk keluarga
6.    Membuat acara keluarga sebulan sekali untuk mendekatkan keakraban keluarga
7.    Selalu memberi support yang terbaik dan membangun untuk keluarga
8.    Memberikan kebebasan untuk menentukan arah hidupnya pada anak-anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar